Laman

Selasa, 28 Januari 2014

KRITIK ARSITEKTUR

STATIC – DEPICTIVECRITICISM
NamaBangunan       : Niteroi Contemporary ArtMuseum
FungsiBangunan     : Museum Kontemporer
Niteroi ContemporaryArt Museum terletak di kota NiterĂ³i, Rio de Janeiro,Brazil, dan merupakan salah satu kota utama di Brazil. Museum ini selesaidibangun pada tahun 1996. Museum ini didesainoleh Oscar Niemeyer dengan bantuan Contarini Bruno seorang insinyur struktur.MAC-NiterĂ³i memiliki ketinggian 16 meter dengan kubah 3 lantai yang berdiameter50 meter. Bangunan ini dibangun dengan luas 817 meter, yang mencerminkan kolamyang mengelilingi silinder yang berbentuk bunga.
 
Museum ini berada ditanjung berbatu dengan pemandangan ke arah kota Rio dan bukit-bukit yang akrabdisebut Pao de Acuca. Bentuk piring terbang tampaknya tepat bagi museum yangberada di tebing dekat laut tersebut.
 
Museum ini menggunakanmaterial beton sebagai bahan utamanya. Museum ini menggunakan struktur kantilever  dan core sebagaistruktur utamanya. Bentuk cawan modernis,yang menyerupai bentuk UFO, diletakkan di tebing yang pada bagianbawahnya adalah laut seperti bunga yang sedang mekar di pinggir laut.  Dengan strukturkantilever yang keluar dari pusat batang bangunan, bentuk cawan atau piringanini memberikan kesan tersendiri.
 
DYNAMIC – DEPICTIVECRITICISM
Bangunan yangdifungsikan sebagai Museum Kontemporer ini. Selain itu bangunan ini telahmenjadi landmark dari kota Niteroi dan telah dijadikan obyek wisata utama darikota ini. Pada musim liburan Museum ini ramai dikunjungi oleh wisatawan baiklokal maupun asing. Plaza pada areal museum dijadikan tempatberkumpul(hang-out). Ramp pada bangunan dijadikan sebagai lokasi untuk mengambil foto karena view yang ditawarkan sangat menarik.
 
Pengunjung diajak untukmenyusuri seluruh areal dalam museum. Sirkulasi manusia dibuat memutar sehinggatiap ruangan terlewati oleh pengunjung. Dengan latar belakang dari bangunanyang langsung mengarah ke laut, pengunjung dapat merasakan suasana yang tenangdan nyaman.
Jadi selain sebagaitempat memamerkan karya seni kontemporer hasil buatan seniman terkenal asalkota Niteroi, tempat ini dijadikan juga sebagai:
-         Pusat studi seni kontemporer
-         Kawasan wisata
-         Tempat berkumpul dan bersantai

Dari denah kitadapatkan jenis-jenis ruang yang ada di dalam bangunan:

  1. Hall
  2. Ruang Pamer Karya Seni
  3. Auditorium/Theatre
  4. Restoran
  5. Gudang Penyimpanan Karya
  6. Sekretariat/Kantor


PROCESS ASPECT –DEPICTIVE CRITICISM
Niteroi ContemporaryArt Museum merupakan museumdengan bentuk yang unik dan memberikan kesan megah sekaligus misterius. Bentukdasar bangunan diumpamakan seperti bunga yang mekar di pinggir laut denganmengambil bentuk UFO sebagai dasar pendesaian bangunan. Bentuk bunga mekar danbentuk UFO disatukan menjadi bentuk yang tidak lazim dan unik. Kesan yangdidapat indah(sebagai bunga) dan misterius(seperti UFO).

CORE
Core pada bangunandiumpamakan seperti tangkai bunga yang menahan mahkota bunga yang sedang mekar.Melambangkan sebuah kekokohan yang hampir tidak diperkirakan manusia(ukurandiameter core 9m sedangkan ukuran diameter puncak dari cawannya 50m).

SAUCER-SHAPED MODERNIST
Cawan diumpamakanseperti mahkota bunga yang sedang mekar. Melambangkan sebuah keindahan dankemegahan dari sebuah karya seni arsitektural. Menggunakan finishing dindingberupa kaca berwarna hitam memberikan kesan misterius dari bangunan yangmembuat orang ingin tahu isi di dalamnya.

Kritik Arsitektur



Kritik Interpretif (Interpretive Criticism) yang berarti adalah sebuah kritik yang menafsirkan namun tidak menilai secara judgemental, Kritikus pada jenis ini dipandang sebagai pengamat yang professional. Bentuk kritik cenderung subyektif dan bersifat mempengaruhi pandangan orang lain agar sejalan dengan pandangan kritikus tersebut. Dalam penyajiannya menampilkan sesuatu yang baru atau memandang sesuatu bangunan dari sudut pandang lain.kritik interpretatif ada 3 yaitu :


1. Kritik Evokatif (Evocative) (Kritik yang membangkitkan rasa)
Menggugah pemahaman intelektual atas makna yang dikandung pada suatu bangunan. Sehingga kritik ini tidak mengungkap suatu objek itu benar atau salah melainkan pengungkapan pengalaman perasaan akan ruang. Metode ini bisa disampaikan dalam bentuk naratif (tulisan) dan fotografis (gambar).


2. Kritik Advokatif (Advocatory) (Kritik yang membela, memposisikan diri seolah-olah kita adalah arsitek tersebut.)
Kritik dalam bentuk penghakiman dan mencoba mengarahkan pada suatu topik yang dipandang perlu. Namun bertentangan dalam hal itu kritikus juga membantu melihat manfaat yang telah dihasilkan oleh arsitek sehingga dapat membalikkan dari objek bangunan yang sangat menjemukan menjadi bangunan yang mempersona.


3. Kritik Impresionis (Imppressionis Criticism) (Kritik dipakai sebagai alat untuk melahirkan karya seni baru).
Kritik ini menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya seninya.1.           
Kritik impresionis dapat berbentuk : 
· Verbal discourse (narasi verbal puisi atau prosa). 
· Caligramme (paduan kata)
· Painting (lukisan) 
· Photo image (imagi foto) 
· Modification of building (Modifikasi bangunan) 
· Cartoon (menampilakan gambar bangunan dengan cara yang lebih menyenangkan).

Kritik Impresionis

Museum Purna Bakti Pertiwi


Museum Purna Bhakti Pertiwi merupakan salah satu  wahana edukasi di sekitar Kawasan Taman Mini Indonesia Indah yang berisikan koleksi cindera mata dan tanda penghargaan terhadap pengabdian Presiden Republik Indonesia Ke-2, H. M. Soeharto
PHOTO IMAGE


Bentuk arsitektur bangunan mengacu pada kearifan lokal nusantara yaitu Nasi Tumpeng. Makna bangunan tumpeng melambangkan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ucapan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia.
Di Halaman sekeliling Museum terdapat Griya Mahabharata, Griya Makutha Rama, dan Kapal Perang KRI Harimau, saksi bisu pertempuran pembebasan Irian Barat. Terdapat pula koleksi anggrekdan tanaman langka Nusantara.
 

Ventilasi pada Museum Purna Bakti Pertiwi




Arti atau lambang warna
Merah : Melambangkan keberanian dan membela kebenaran
Kuning Gading : Melambangkan kegembiraan dan kebahagiaan
Hijau : Melambangkan ketentraman dan kedamaian







Lidah Api mempunyai arti atau simbol yaitu kesaktian dan kesucian

KRITIK ARSITEKTUR

Kritik merupakan rekaman dari tanggapan terhadap lingkungan buatan (built environment). Kritik meliputi semua tanggapan termasuk tanggapan negatif dan pada hakekatnya kritik bermaksud menyaring dan melakukan pemisahan. Ciri pokok kritik adalah pembedaan dan bukan penilaian (misalnya : reaksi penduduk terhadap rancangan pemukiman dilakukan dengan metode penyampaian tanggapan).



Metode Kritik Interpretif

Objek : Museum Serangga
Lokasi : Taman Mini Indonesia Indah

Museum Serangga di Taman Mini "Indonesia Indah" memiliki luas gedung 500 m2. Peresmian dan
pembukaannya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, yaitu Bapak Soeharto dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-18 Taman Mini Indonesia Indah, tanggal 20 April 1993. Saat baru memasuki area museum, pengunjung akan disambut oleh gerbang Museum Serangga dan Taman Kupu yang bertengger baliho kupu-kupu sayap burung. Di depan pintu museum duduk patung kumbang tanduk raksasa dan sepasang daun pintu kaca patri bermotif kupu-kupu.


   Gambar 1. Gambar Patung Kumbang Tanduk Raksasa




   Gambar 2. Gambar Pintu Masuk Taman Kupu - Kupu




   Gambar 3. Gambar Pintu MasukBangunan yang Terbuat dari 

                      Kaca Patri yangBermotif Kupu - Kupu


Untuk ukuran sebuah museum, museum serangga di TMII ini memiliki ukuran yang kecil. tetapi museum ini memiliki koleksi yang baik bagus dan terawat. Ruang pameran yang bersih, pencahayaan yang cukup baik, dan memiliki pendingin ruangan (meskipun pada saat saya berkunjung, hanya beberapa ruangan saja yang terasa sangat dingin). Permasalahannya adalah tiket untuk mengunjungi museum serangga dengan museum air tawar dijadikan satu sehingga cukup menjadikannya museum dengan tarif masuk yang agak sedikit mahal. 
  
  Gambar 4. Gambar Kumpulan Berbagai Jenis Serangga dari Nusantara 


   Gambar 5. Gambar Peta Kupu - Kupu Di Indonesia

Koleksi museum terdiri sekitar 600 jenis serangga, didominasi oleh kupu-kupu (sekitar 250 jenis) dan kumbang (sekitar 200 jenis). Koleksi lain mencakup belalang ranting dan belalang daun, capung dancapung jarum, jangkrik dan gangsir, kecoak, ngengat, orong-orong/anjing tanah,kerabat tonggeret. Selain spesimen serangga awetan kering, museum menampilkan koleksi serangga hidup yaitu belalang ranting dan belalang daun. Seluruh koleksi dipamerkan dalam kotak kaca. Dengan pencahayaan dan penataan yang cukup baik.







   Gambar 6. Gambar Beberapa Koleksi Museum Serangga








   Gambar 7. Gambar Beberapa Pencahayaan yang Dimiliki Museum Serangga 


Secara keseluruhan museum ini memang cukup terawat dan bagus, hanya saja dalam penataan tata ruang ataupun interior dan keseluruhan bentuk bangunan terlihat monoton.