Laman

Selasa, 28 Januari 2014

Kritik Arsitektur



Kritik Interpretif (Interpretive Criticism) yang berarti adalah sebuah kritik yang menafsirkan namun tidak menilai secara judgemental, Kritikus pada jenis ini dipandang sebagai pengamat yang professional. Bentuk kritik cenderung subyektif dan bersifat mempengaruhi pandangan orang lain agar sejalan dengan pandangan kritikus tersebut. Dalam penyajiannya menampilkan sesuatu yang baru atau memandang sesuatu bangunan dari sudut pandang lain.kritik interpretatif ada 3 yaitu :


1. Kritik Evokatif (Evocative) (Kritik yang membangkitkan rasa)
Menggugah pemahaman intelektual atas makna yang dikandung pada suatu bangunan. Sehingga kritik ini tidak mengungkap suatu objek itu benar atau salah melainkan pengungkapan pengalaman perasaan akan ruang. Metode ini bisa disampaikan dalam bentuk naratif (tulisan) dan fotografis (gambar).


2. Kritik Advokatif (Advocatory) (Kritik yang membela, memposisikan diri seolah-olah kita adalah arsitek tersebut.)
Kritik dalam bentuk penghakiman dan mencoba mengarahkan pada suatu topik yang dipandang perlu. Namun bertentangan dalam hal itu kritikus juga membantu melihat manfaat yang telah dihasilkan oleh arsitek sehingga dapat membalikkan dari objek bangunan yang sangat menjemukan menjadi bangunan yang mempersona.


3. Kritik Impresionis (Imppressionis Criticism) (Kritik dipakai sebagai alat untuk melahirkan karya seni baru).
Kritik ini menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya seninya.1.           
Kritik impresionis dapat berbentuk : 
· Verbal discourse (narasi verbal puisi atau prosa). 
· Caligramme (paduan kata)
· Painting (lukisan) 
· Photo image (imagi foto) 
· Modification of building (Modifikasi bangunan) 
· Cartoon (menampilakan gambar bangunan dengan cara yang lebih menyenangkan).

Kritik Impresionis

Museum Purna Bakti Pertiwi


Museum Purna Bhakti Pertiwi merupakan salah satu  wahana edukasi di sekitar Kawasan Taman Mini Indonesia Indah yang berisikan koleksi cindera mata dan tanda penghargaan terhadap pengabdian Presiden Republik Indonesia Ke-2, H. M. Soeharto
PHOTO IMAGE


Bentuk arsitektur bangunan mengacu pada kearifan lokal nusantara yaitu Nasi Tumpeng. Makna bangunan tumpeng melambangkan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ucapan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia.
Di Halaman sekeliling Museum terdapat Griya Mahabharata, Griya Makutha Rama, dan Kapal Perang KRI Harimau, saksi bisu pertempuran pembebasan Irian Barat. Terdapat pula koleksi anggrekdan tanaman langka Nusantara.
 

Ventilasi pada Museum Purna Bakti Pertiwi




Arti atau lambang warna
Merah : Melambangkan keberanian dan membela kebenaran
Kuning Gading : Melambangkan kegembiraan dan kebahagiaan
Hijau : Melambangkan ketentraman dan kedamaian







Lidah Api mempunyai arti atau simbol yaitu kesaktian dan kesucian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar